Kegiatan tersebut merupakan hasil swadaya yang melibatkan Satgas BPABB Kecamatan Muara Tembesi dan Satgas BPABB Kecamatan Bajubang. Proyek ini tidak bersumber dari dana pemerintah, melainkan murni dari bantuan para sopir dan pengusaha tambang batubara yang beroperasi di wilayah Kabupaten Batang Hari.
Saat diwawancarai oleh media ini, Bang Cipto menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik rawan rusak yang menjadi fokus perbaikan. Salah satunya adalah turunan Trona, yang selama ini sering menjadi lokasi jalan amblas dan licin akibat curah hujan dan lalu lintas angkutan berat.
"Total ada dua titik utama yang kita cor, panjangnya kurang lebih 20 meter, dengan estimasi volume material cor di atas 8 kubik. Ketebalan pengecoran berkisar antara 20 hingga 40 cm, menyesuaikan kondisi jalan dan beban kendaraan yang melintas," jelas Bang Cipto.
Ia menambahkan bahwa inisiatif ini muncul sebagai bentuk keprihatinan atas keluhan masyarakat serta pengguna jalan yang merasa terganggu dengan kondisi jalan yang rusak parah.
“Ini murni gerakan swadaya. Kami tidak bisa menunggu terlalu lama dengan prosedur formal, sementara masyarakat dan aktivitas angkutan terus terdampak. Alhamdulillah, sopir dan pengusaha tambang juga ikut peduli,” pungkasnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga sekitar dan diharapkan menjadi contoh sinergi antara masyarakat, pelaku usaha, dan relawan dalam menjaga infrastruktur umum, khususnya di jalur vital tambang dan transportasi ekonomi Batang Hari.(TIM)
