Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pala Sitaro Menuju Pasar Dunia: Harga Fuli dan Biji Pala 2025 Naik, Petani Butuh Kebijakan Perlindungan Harga

Selasa, 04 November 2025 | 15:35 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-04T08:35:37Z

Sitaro - Pemerhati Sosial Nusa Utara, Yusak Walo, menyoroti kenaikan signifikan harga komoditas unggulan Kepulauan Sitaro, yakni fuli pala (mace) dan biji pala (nutmeg), baik di pasar domestik maupun dunia sepanjang 2025. Tren positif ini dinilai sebagai peluang besar bagi petani dan daerah, namun juga menjadi peringatan agar pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam memperkuat tata niaga dan perlindungan harga di tingkat petani.


Data perdagangan menunjukkan, hingga triwulan keempat tahun 2025, harga dunia fuli pala berada di kisaran USD 38–45 per kilogram,


sementara biji pala mencapai USD 11–15 per kilogram. 

Di tingkat domestik, petani Sitaro dan Maluku Utara

menjual fuli pala antara

Rp 250.000–350.000/kg dan biji pala antara Rp 90.000–130.000/kg, tergantung kualitas dan kadar minyak atsiri.


“Pala Sitaro memiliki mutu tinggi, kadar minyak yang kuat, dan aroma khas. Harga dunia sedang naik, tapi ironinya petani kita masih sering menjual murah karena tak punya posisi tawar,” ujar Walo.


Ia menilai, dengan permintaan tinggi dari Eropa, Timur Tengah, dan India, Sitaro seharusnya menjadi sentra ekspor rempah Nusantara. Namun kondisi di lapangan menunjukkan bahwa rantai distribusi dikuasai tengkulak dan eksportir luar daerah, sehingga nilai tambah tidak dinikmati oleh petani lokal.


“Ini saatnya pemerintah daerah turun tangan. Jangan biarkan komoditas kebanggaan ini hanya jadi cerita di meja ekspor tanpa manfaat bagi rakyat. Harus ada kebijakan harga dasar dan lembaga tata niaga rempah di Sitaro,” tegasnya.


Walo mengingatkan, kenaikan harga global tanpa penguatan tata kelola lokal justru bisa merugikan petani, karena mereka tetap bergantung pada fluktuasi pasar dan permainan harga pengumpul. Ia mendorong agar Pemkab Sitaro bersama DPRD segera menyusun regulasi perlindungan harga komoditas strategis daerah.


Selain itu, ia juga menekankan pentingnya sertifikasi mutu dan hilirisasi produk pala, seperti minyak atsiri, bubuk pala, dan olahan fuli untuk industri farmasi dan kosmetik, agar Sitaro tidak hanya menjual bahan mentah.


“Rempah adalah warisan sejarah dan kekuatan ekonomi. Kalau dikelola serius, pala bisa jadi sumber pendapatan daerah dan kebanggaan Sitaro di pasar dunia,” tutup Walo.


Data Pendukung (2023–2025):


Tahun Komoditas Harga Dunia (USD/kg) Harga Domestik (Rp/kg) Tren


2023 Fuli Pala 30–38 (USD)

200.000–280.000 Stabil


2024 Fuli Pala 35–42 (USD)

230.000–320.000 Naik


2025 Fuli Pala 38–45 (USD)

250.000–350.000 Naik


2023 Biji Pala 9–15 (USD) 

70.000


2025 Biji Pala 130.000 Stabil Naik


Pewarta: Jusuf Hontong